DPD-RI Kunjungi DOB Renah Indojati, Masyarakat Berharap Rekomendasi

PAINAN - Komite I DPD RI melakukan kunjungan kerja ke calon Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Renah Indojati, Selasa (5/2).

Rombongan disambut Wakil Bupati Pesisir Selatan, H.Editiawarman, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Rosman Effendi, Ketua Presidium Pemekaran, Badrus Syamsi, Ketua Percepatan Pembentukan Kabupaten Renah Indojati, Raswin serta elemen masyarakat.

Kunjungan itu dalam rangka menindaklanjuti usulan pembentukan Kabupaten Renah Indojati, DPD RI akan memberikan rekomendasi kepada DPR RI. Rombongan Komite I DPD RI terdiri dari, Ketua Alirman Sori, Anggota Kamaruddin, Denty Eka Widi Pratiwi, Tellie Gozelie dan Muhammad Gazali.

Komite I DPD RI bertatap muka dengan presidium, panitia percepatan pembentukan kabupaten serta komponen masyarakat Renah Indojati di Gedung Pertemuan Simpang Tiga Inderapura, Kecamatan Pancung Soal. 


Wabup Editiawarman dalam kesempatan itu memaparkan, calon daerah otonomi baru Kabupaten Renah Indojati merupakan pemisahan 6 kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Pancung Soal, Air Pura, Ranah Ampek Hulu Tapan, Basa Ampek Balai Tapan, Lunang dan Silaut.

Calon kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.347 Km2 dengan jumlah penduduk 106.888 jiwa. Untuk membentuk daerah otonomi baru harus memenuhi persyaratan teknis sebagaimana tertera di PP No.78 tahun 2007, yakni terpenuhinya 4 faktor utama dan total skor tidak kurang dari 240.

Penghitungan terhadap indokator-indikator persyaratan teknis pembentukan Kabupaten Renah Indojati dilakukan dengan menggabungkan data dari 6 kecamatan yang kemudian dibandingkan dengan rata-rata kabupaten di Sumbar.

Dari penghitungan tersebut, terlihat bahwa total skor dari 35 indikator sebagaimana tertera dalam PP No.78 tahun 2007 adalah 361 yang dikategorikan sebagai ?mampu? untuk dibentuk daerah otonomi baru setingkat kabupaten. Sedangkan jumlah penduduknya hanya 40 persen dari rata-rata jumlah penduduk kabupaten-kabupaten di Provinsi Sumatra Barat kelak akan bertambah jika kabupaten itu terbentuk.

Berdasarkan hasil kajian Universitas Andalas Padang terhadap pembentukan daerah otonomi baru di Kabupaten Pesisir Selatan, di mana hasil kajian teknis menunjukan bahwa Kabupaten Renah Indojati ?mampu? untuk dibentuk serta Kabupaten Pesisir Selatan ?sangat mampu? untuk dimekarkan.

 Ketua Percepatan Pembentukan Kabupaten Renah Indojati, Raswin menyatakan, pembentukan Kabupaten Renah Indojati semata-mata untuk kepentingan masyarakat. Lalu, peningkatan pembangunan di berbagai bidang, pelayanan kepada masyarakat dan optimalisasi potensi sumberdaya alam.

Di sini, potensi sumberdaya alam yang cukup besar berada di sektor perkebunan yang menjadi unggulan. Bahkan, beberapa investor eksis menanamkan investasi di sektor perkebunan kelapa sawit salah satunya PT.Incasi Raya. Di samping mengelola ribuan hektare lahan sawit, perusahaan ini juga memiliki sebuah pabrik CPO bersakala besar yang juga menampung hasil sawit masyarakat.

Kemudian PT.Sapta, PT.SAK, PT.SJAL dan lainnya. Perusahan tersebut telah banyak menyerap tenaga kerja serta memunculkan multiplier effect terhadap ekonomi masyarakat. Renah Indojati yang merupakan gabungan enam kecamatan yaitu Pancung Soal, Air Pura, Basa Ampek Balai Tapan, Renah Ampek Hulu Tapan, Lunang dan Silaut juga memiliki potensi pertambangan yang dapat dioptimalisasi seperti batu bara dan emas.

Kemudian potensi pertanian, kelautan dan perikanan serta parawisata. Di samping itu, sarana dan prasarana ekonomi yang bisa dibangun adalah kawasan Taluk Pulai dan Muaro Sakai menjadi pelabuhan ekspor hasil bumi baik dari daerah tetangga Bengkulu Utara, Muko Muko, Sungai Penuh, Kerinci maupun Pesisir Selatan sendiri.

Bahkan, kawasan yang begitu luas dapat pula dimanfaatkan untuk pembangunan Bandara. Empat aliran sungai besar di daerah itu bisa menjadi sumber irigasi untuk pengembangan sektor pertanian dan perikanan, sumber air bersih dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Di sana juga terdapat kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang kaya dengan flora dan fauna. Hewan langka seperti harimau sumatra, rusa, kambing hutan, elang dan lainnya setia mendiami kawasan tersebut. Sedangkan objek wisata yang bisa dikembangkan adalah Pantai Ujung Tanjung, Pasir Ganting, Teluk Pulai, air terjun Sako, cagar budaya Mandeh Rubiah dan situs bersejarah kerajaan Inderapura.

Kami berharap kepada Komite I DPD RI agar memberikan rekomendasi pembentukan Kabupaten Renah Indojati yang dilanjutkan kepada DPR RI. Ini sudah menjadi keinginan masyarakat di eks Kecamatan Pancung Soal yang kini telah dipecah menjadi enam kecamatan.

Di samping itu, kami meminta semua kompenen masyarakat menyatukan tekad untuk pembentukan kabupaten, tegasnya.

Ketua Komite I DPD RI, Alirman Sori merespon aspirasi masyarakat untuk terbentuknya kabupaten baru yang diberi nama Renah Indojati. Aspirasi tersebut memang telah lama muncul, dan semata-mata untuk kepentingan masyarakat. Karena jauhnya jarak antara ibu kota kabupaten dengan daerah itu.

Ini merupakan tanggungjawab moral bagi kami dan terus memperjuangkannya di tingkat pusat. Buktinya, kami langsung turun ke lapangan untuk melihat dari dekat kondisi calon DOB Renah Indojati sekaligus menghimpun aspirasi yang berkembang di masyarakat. Insya Allah, dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, rekomendasi ini akan segera keluar, ucapnya.

Dikatakan, dari aspek administratif dan fisik kewilayahan, Renah Indojati sangat layak menjadi sebuah kabupaten. Bahkan, itu telah didukung oleh hasil kajian teknis dari Perguruan Tinggi dalam hal ini Universitas Andalas Padang. Segala persyaratan untuk pembentukan DOB sebagaimana yang diamanatkan undang-undang telah dipenuhi, ujarnya. (214)

HARIAN SINGGALANG 

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
free web site traffic and promotion