Korban Meninggal di Mentawai Ditetapkan 431 Orang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, melalui Posko Tanggap Darurat di Tuapejat mencatat korban meninggal akibat gempa disertai tsunami di Mentawai mencapai 431 orang hingga Senin (1/11).
Koordinator Posko Tanggap Darurat BPBD Mentawai di Tuapejat, Yandri Krisnal mengatakan data tersebut diinformasikan dari BPBD Sumatera Barat, setelah pihak BPBD Sumbar melakukan revisi dari data sebelumnya yang menyatakan data korban meninggal mencapai 449 jiwa.
Menurut Yandri, revisi tentang jumlah korban meninggal itu dilakukan pihak BPBD Sumbar, berdasarkan hasil Rapat Koordinasi dan Validasi dari dari BPBD, Muspida, Muspika, Dinkes, RAPI, SAR, TNI, Polri dan seluruh tim yang turun ke lapangan, termasuk data korban dari Sipora Selatan yang sebelumnya belum dimasukkan.
“Ya dari informasi yang kita terima, BPBD Sumbar bersama pihak-pihak terkait telah melakukan rapat koordinasi pada Minggu malam (31/10). Dalam rapat itu, data korban di Kecamatan Sipora Selatan juga sudah kita masukan,” katanya kepada antara-sumbar.com, Selasa (2/11).
Yandri mengatakan, berdasarkan data terbaru yang didapat dari BPBD Sumbar setelah melalui rapat koordinasi itu, maka korban tewas terbanyak tercatat di Kecamatan Pagai Utara sebanyak 237 orang, Pagai Selatan 162 orang, Sipora Selatan 23 orang dan Sikakap 9 orang. Jumlah korban luka berat tetap sebanyak 271 orang dan luka ringan 142 orang.
Rumah warga yang rusak berat sebanyak 517 unit dan rusak ringan 204 unit. Rumah ibadah 7 unit, sekolah 6 unit, rumah dinas 6 unit, jembatan 7 unit, resort 2 unit, serta kapal 1 unit terbakar, sementara sebanyak 14.983 orang masih mengungsi yang tersebar di Pagai Selatan sebanyak 8.394 orang, Pagai Utara 2.793 orang, Sipora Selatan 2.032 orang dan Sikakap 1.764 orang. (kr/wij)
http://antara-sumbar.com
Koordinator Posko Tanggap Darurat BPBD Mentawai di Tuapejat, Yandri Krisnal mengatakan data tersebut diinformasikan dari BPBD Sumatera Barat, setelah pihak BPBD Sumbar melakukan revisi dari data sebelumnya yang menyatakan data korban meninggal mencapai 449 jiwa.
Menurut Yandri, revisi tentang jumlah korban meninggal itu dilakukan pihak BPBD Sumbar, berdasarkan hasil Rapat Koordinasi dan Validasi dari dari BPBD, Muspida, Muspika, Dinkes, RAPI, SAR, TNI, Polri dan seluruh tim yang turun ke lapangan, termasuk data korban dari Sipora Selatan yang sebelumnya belum dimasukkan.
“Ya dari informasi yang kita terima, BPBD Sumbar bersama pihak-pihak terkait telah melakukan rapat koordinasi pada Minggu malam (31/10). Dalam rapat itu, data korban di Kecamatan Sipora Selatan juga sudah kita masukan,” katanya kepada antara-sumbar.com, Selasa (2/11).
Yandri mengatakan, berdasarkan data terbaru yang didapat dari BPBD Sumbar setelah melalui rapat koordinasi itu, maka korban tewas terbanyak tercatat di Kecamatan Pagai Utara sebanyak 237 orang, Pagai Selatan 162 orang, Sipora Selatan 23 orang dan Sikakap 9 orang. Jumlah korban luka berat tetap sebanyak 271 orang dan luka ringan 142 orang.
Rumah warga yang rusak berat sebanyak 517 unit dan rusak ringan 204 unit. Rumah ibadah 7 unit, sekolah 6 unit, rumah dinas 6 unit, jembatan 7 unit, resort 2 unit, serta kapal 1 unit terbakar, sementara sebanyak 14.983 orang masih mengungsi yang tersebar di Pagai Selatan sebanyak 8.394 orang, Pagai Utara 2.793 orang, Sipora Selatan 2.032 orang dan Sikakap 1.764 orang. (kr/wij)
http://antara-sumbar.com
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL