Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyesalkan lawatan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, ke Jerman di saat masa tanggap darurat bencana tsunami di Mentawai masih berlangsung. Dipo menyatakan, "Sebagai pejabat, jangan hanya tahu politik dan angka. Pejabat harus tahu perasaan rakyat."

Bicara "politik dan angka" tentu yang terbayang adalah hasil Pemilihan Umum. Irwan yang didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru ditetapkan sebagai Gubernur Sumatera Barat mulai Juli 2010 melalui pemilihan kepala daerah secara langsung yang dimenangkannya dengan angka 32 persen, berpasangan dengan Muslim Kasim sebagai wakilnya.

Lalu apa kaitannya dengan Mentawai?

Meski merupakan kabupaten terluas di Sumatera Barat (6.011,35 km persegi), Kepulauan Mentawai memiliki populasi terkecil dibandingkan kabupaten-kabupaten lain di provinsi yang didominasi etnis Minangkabau ini, yakni hanya 68.097 jiwa per 2008.

Untuk jumlah pemilih dalam Pilkada Sumatera Barat, pemilih di Mentawai tercatat hanya 47.112 pemilih yang tersebar di 219 tempat pemungutan suara. Jika dibandingkan dengan jumlah pemilih di Sumatera Barat yang mencapai 3.319.459 orang, maka pemilih Mentawai hanya sekitar 1,5 persen.

Dalam Pilkada Sumbar lalu, Irwan hanya menempati posisi nomor empat di Kepulauan Mentawai. Seperti dilansir riaupos.co.id, pasangan yang unggul di Mentawai adalah Marlis Rahman-Aristo Munandar yang memperoleh 36,88 persen atau 8.469 suara.

Sementara itu, pasangan Fauzi Bahar-Yohanes Dahlan meraup suara 29,51 persen atau 6.776 suara. Kemudian, pasangan Endang Irzal-Asrul Syukur mendapat suara 15,60 persen atau 3.583 suara. Berikutnya baru pasangan Irwan Prayitno-Muslim Kasim yang memperoleh suara 14,11 persen atau 3.239 suara, dan Ediwarman-Husni Hadi 3,89 persen atau 894 suara.

Jumlah suara sah 22.961 suara dan tidak sah 1.400 suara dari 24.361 pemilih yang berpartisipasi.

Pakar hukum administrasi negara dari Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar, berharap semoga bukan karena kecilnya suara Irwan di Mentawai, politisi PKS ini lebih mementingkan ke luar negeri. "Semoga bukan itu alasannya," kata Zainal.

Irwan sendiri menyatakan di akun Twitter-nya, "Salah jika ada anggapan kepergian Gubernur Sumbar itu mengabaikan kondisi Mentawai."

Sebelum berangkat ke Jerman, Irwan menyatakan sudah ada pendelegasian yang memadai. Penanganan Mentawai, menurut dia sudah diserahterimakan kepada Wakil Gubernur. "Sebelumnya saya terus berkoordinasi untuk penyaluran bantuan yang terhalang cuaca. 

http://www.vivanews.com