Zona Rawan Erupsi Belum Diperluas, Masih 20Km
Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, R Sukhyar, membantah keras isu yang berkembang tentang perluasan daerah yang rawan erupsi Gunung Merap. Isu itu menyebutkan bahwa daerah rawan gempa i diperluas dari 20 kilometer menjadi 25 kilometer.
"Berdasarkan data dari kegempaan di Merapi, pengamatan visual aktivitas merapi masih dalam tingkat awas (level 4) dan kita masih merekomendasikan zona rawan bencana erupsi merapi masih 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi," kata Sukhyar, di Kantor BPPTK, Yogyakarta, Sabtu 6 November 2010.
Menurutnya yang saat ini harus dilakukan adalah bagaimana agar zona rawan erupsi Merapi 20 kilometer dari puncak Merapi harus bebas dari penduduk agar tidak lagi jatuh korban yang saat ini jumlah terus bertambah.
"Yang perlu diwaspadai lagi adalah penduduk yang tinggal di aliran sungai yang berhulu di Merapi karena material muntahan merapi yang jumlahnya sangat banyak telah mengisi sungai-sungai yang berhulu di Merapi, sehingga ketika ada hujan yang deras di puncak merapi maka potensi bahaya banjir lahar sangat tinggi," ujarnya.
Beberapa daerah yang harus waspada dengan banjir lahar dingin adalah wilayah yang dilewati oleh Kali Woro, Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, Kali Sat, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Trising, dan Kali Apu.
"Warga yang berada di bantaran sungai tersebut dalam radius 20 kilometer harus dievakuasi karena sangat berbahaya dengan adanya lahar dan awan panas," ujarnya.
Lebih lanjut Sakhyar menyatakan untuk aktivitas merapi sendiri terhitung pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB erupsi merapi masih berlangsung dengan intensitas yang tinggi dengan rentetan awan panas yang berlangsung sepanjang dini hari hingga pagi tadi.
"Pemantauan kegempaan menunjukkan, gempa jenis tremor, guguran dan awan berlangsung secara berentetan," jelasnya.
Sedangkan laporan dari pos Gunung Merapi mulai pukul 00.00 WIB hingga 08.00 WIB semua pengamat melaporkan bahwa secara visual gunung merapi tertutup oleh kabut, namun demikian suara gemuruh bisa terdengar dari jarak 20 kilometer.
"Berdasarkan pemantauan secara instrumental dan visual mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB menunjukkan aktivitas merapi sangat tinggi dengan ditunjukkannya awan panas beruntun sehingga status aktivitas Gunung Merapi tetap pada level awas atau level 4," ujarnya.
Laporan: Juna Sanbawa | Yogyakarta
www.vivanews.com
"Berdasarkan data dari kegempaan di Merapi, pengamatan visual aktivitas merapi masih dalam tingkat awas (level 4) dan kita masih merekomendasikan zona rawan bencana erupsi merapi masih 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi," kata Sukhyar, di Kantor BPPTK, Yogyakarta, Sabtu 6 November 2010.
Menurutnya yang saat ini harus dilakukan adalah bagaimana agar zona rawan erupsi Merapi 20 kilometer dari puncak Merapi harus bebas dari penduduk agar tidak lagi jatuh korban yang saat ini jumlah terus bertambah.
"Yang perlu diwaspadai lagi adalah penduduk yang tinggal di aliran sungai yang berhulu di Merapi karena material muntahan merapi yang jumlahnya sangat banyak telah mengisi sungai-sungai yang berhulu di Merapi, sehingga ketika ada hujan yang deras di puncak merapi maka potensi bahaya banjir lahar sangat tinggi," ujarnya.
Beberapa daerah yang harus waspada dengan banjir lahar dingin adalah wilayah yang dilewati oleh Kali Woro, Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, Kali Sat, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Trising, dan Kali Apu.
"Warga yang berada di bantaran sungai tersebut dalam radius 20 kilometer harus dievakuasi karena sangat berbahaya dengan adanya lahar dan awan panas," ujarnya.
Lebih lanjut Sakhyar menyatakan untuk aktivitas merapi sendiri terhitung pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB erupsi merapi masih berlangsung dengan intensitas yang tinggi dengan rentetan awan panas yang berlangsung sepanjang dini hari hingga pagi tadi.
"Pemantauan kegempaan menunjukkan, gempa jenis tremor, guguran dan awan berlangsung secara berentetan," jelasnya.
Sedangkan laporan dari pos Gunung Merapi mulai pukul 00.00 WIB hingga 08.00 WIB semua pengamat melaporkan bahwa secara visual gunung merapi tertutup oleh kabut, namun demikian suara gemuruh bisa terdengar dari jarak 20 kilometer.
"Berdasarkan pemantauan secara instrumental dan visual mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB menunjukkan aktivitas merapi sangat tinggi dengan ditunjukkannya awan panas beruntun sehingga status aktivitas Gunung Merapi tetap pada level awas atau level 4," ujarnya.
Laporan: Juna Sanbawa | Yogyakarta
www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL