Warga Tampung Pengungsi Merapi
Jumlah korban pengungsi letusan Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah terus bertambah. Bahkan warga Yogyakarta secara swadaya menampung para pengungsi.
Sebab tempat pengungsian yang disediakan pemerintah sudah cukup padat.
Berdasarkan data terakhir Pusat Pengendalian Operasional Badan Penanggulangan Bencana menyebutkan, angka pengungsi mencapai 289.613 orang yang tersebar di 210 titik di Kabupaten Klaten, Boyolali, Sleman dan Magelang serta Kota Magelang.
Kepala Desa Kalitirto, Brebah, Sleman Sudardjo mengatakan, di desanya ada 1.390 pengungsi yang umumnya dari daerah Glagahardjo yang tersebar di rumah penduduk. "Banyak korban Merapi yang turun dan mau mengungsi di stadion. Namun karena padat, warga menawarkan lokasi pengungsian," katanya.
Salah satu warga yang rumahnya dihuni pengungsi, Feri Siswanto menuturkan, hinga kini jumlah pengungsi di rumahnya masih banyak. "Ada 300 pengungsi. Tapi khusus balita dan ibu-ibu," katanya.
Kata dia, bantuan untuk para korban masih kurang dari pemerintah. Khususnya di tempat pengungsian penduduk lokal.
"Pengungsi banyak kehilangan anggota keluarganya. Karena desa mereka berdekatan dengan Kali Gendol," katanya. (umi
www.vivanews.com
Sebab tempat pengungsian yang disediakan pemerintah sudah cukup padat.
Berdasarkan data terakhir Pusat Pengendalian Operasional Badan Penanggulangan Bencana menyebutkan, angka pengungsi mencapai 289.613 orang yang tersebar di 210 titik di Kabupaten Klaten, Boyolali, Sleman dan Magelang serta Kota Magelang.
Kepala Desa Kalitirto, Brebah, Sleman Sudardjo mengatakan, di desanya ada 1.390 pengungsi yang umumnya dari daerah Glagahardjo yang tersebar di rumah penduduk. "Banyak korban Merapi yang turun dan mau mengungsi di stadion. Namun karena padat, warga menawarkan lokasi pengungsian," katanya.
Salah satu warga yang rumahnya dihuni pengungsi, Feri Siswanto menuturkan, hinga kini jumlah pengungsi di rumahnya masih banyak. "Ada 300 pengungsi. Tapi khusus balita dan ibu-ibu," katanya.
Kata dia, bantuan untuk para korban masih kurang dari pemerintah. Khususnya di tempat pengungsian penduduk lokal.
"Pengungsi banyak kehilangan anggota keluarganya. Karena desa mereka berdekatan dengan Kali Gendol," katanya. (umi
www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL