SBY Belum Putuskan Hadiri KTT G20 di Seoul
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan belum memastikan kehadirannya di Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Seoul, 10 - 12 November mendatang.
Saat ini, Presiden SBY masih memantau perkembangan bencana erupsi Merapi di Yogyakarta yang masih memperlihatkan aktivitasnya.
"Presiden belum putuskan datang. Kami masih menunggu perkembangan Merapi. Ini harus terus diikuti," kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 8 November 2010.
Tapi Indonesia dipastikan akan menghadiri KTT tersebut, walau kemungkinan tidak dihadiri Presiden. Andai tidak datang, SBY akan mendelegasikannya kepada Wakil Presiden Boediono atau menteri terkait.
"Mengingat pentingnya, kita pastikan datang. Entah apakah akan didelegasikan ke Wapres, menteri-menteri, atau dihadiri langsung," ucap Julian.
KTT G20 yang baru pertama kalinya dilakukan di Asia tersebut akan mengangkat tema "Shared Growth Beyond Crisis". Selain dua agenda penting di atas, KTT G20 akan membahas penguatan momentum pemulihan ekonomi paska krisis ekonomi global 2008.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi global saat ini terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.
Untuk itu, Indonesia akan mempertahankan momentum tersebut dengan melakukan proses reformasi ekonomi serta mendorong negara maju melakukan reformasi struktural menyeluruh. Misalnya, dengan mengurangi defisit anggaran belanja dan utang publik dalam jangka menengah sambil tetap menjaga momentum pemulihan untuk jangka pendek.
Rencananya, Indonesia akan mendorong dua agenda penting yang baru pertama kali menjadi agenda pembahasan di tingkat formal pada KTT G20 mendatang, yaitu isu-isu pembangunan dan isu anti korupsi.
Sedangkan untuk agenda anti korupsi, Indonesia akan menjadi wakil dari Prancis yang akan menjadi pemimpin dari kelompok kerja tersebut.
Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia tidak bisa sepenuhnya dilakukan tanpa dorongan dan kerja sama dari pihak internasional. Dengan alasan itu, Indonesia telah menyepakati isu ini menjadi salah satu isu penting yang akan dimasukkan dalam agenda pembahasan. (hs)
www.vivanews.com
Saat ini, Presiden SBY masih memantau perkembangan bencana erupsi Merapi di Yogyakarta yang masih memperlihatkan aktivitasnya.
"Presiden belum putuskan datang. Kami masih menunggu perkembangan Merapi. Ini harus terus diikuti," kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 8 November 2010.
Tapi Indonesia dipastikan akan menghadiri KTT tersebut, walau kemungkinan tidak dihadiri Presiden. Andai tidak datang, SBY akan mendelegasikannya kepada Wakil Presiden Boediono atau menteri terkait.
"Mengingat pentingnya, kita pastikan datang. Entah apakah akan didelegasikan ke Wapres, menteri-menteri, atau dihadiri langsung," ucap Julian.
KTT G20 yang baru pertama kalinya dilakukan di Asia tersebut akan mengangkat tema "Shared Growth Beyond Crisis". Selain dua agenda penting di atas, KTT G20 akan membahas penguatan momentum pemulihan ekonomi paska krisis ekonomi global 2008.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi global saat ini terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.
Untuk itu, Indonesia akan mempertahankan momentum tersebut dengan melakukan proses reformasi ekonomi serta mendorong negara maju melakukan reformasi struktural menyeluruh. Misalnya, dengan mengurangi defisit anggaran belanja dan utang publik dalam jangka menengah sambil tetap menjaga momentum pemulihan untuk jangka pendek.
Rencananya, Indonesia akan mendorong dua agenda penting yang baru pertama kali menjadi agenda pembahasan di tingkat formal pada KTT G20 mendatang, yaitu isu-isu pembangunan dan isu anti korupsi.
Sedangkan untuk agenda anti korupsi, Indonesia akan menjadi wakil dari Prancis yang akan menjadi pemimpin dari kelompok kerja tersebut.
Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia tidak bisa sepenuhnya dilakukan tanpa dorongan dan kerja sama dari pihak internasional. Dengan alasan itu, Indonesia telah menyepakati isu ini menjadi salah satu isu penting yang akan dimasukkan dalam agenda pembahasan. (hs)
www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL