Tiga Korban Merapi Meninggal di RS Sardjito

Letusan Merapi merenggut banyak korban jiwa. Hingga pukul 15.00 WIB Senin ini, 8 November 2010, jasad korban Merapi yang berada di RS Sardjito total menjadi 97 orang. Ini belum termasuk korban tewas di Jawa Tengah dan 45 korban letusan pertama, 26 Oktober 2010 lalu.

"Bertambah dari data sebelumnya yang 88 korban," kata staf Humas RS Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan, kepada VIVAnews.com.

Dijelaskan dia, enam jenazah ditemukan tadi pagi di Kecamatan Cangkringan. "Lima dari Dusun Plumbon, satu di Glagahsari," tambah dia. Sementara itu, tiga korban lainnya menghembuskan nafas saat dirawat di RS Sardjito. "Tiga yang dirawat non-luka bakar, meninggal tadi pagi. Dua di ICU, satu meninggal di bangsal."

Enam jenazah yang baru tiba belum teridentifikasi. Sebelumnya, dari 88 yang tewas terdiri atas 35 laki-laki dewasa, 35 perempuan dewasa, 11 anak, dan yang tidak diketahui jenis kelaminnya 7 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 48 orang sudah teridentifikasi.

Dari pantauan VIVAnews.com, sampai saat ini kamar jenazah RS Sardjito dipenuhi warga yang sedang mencari kepastian nasib anggota keluarga mereka, apakah hidup atau mati. Di antara mereka ada yang setiap hari datang ke rumah sakit.

Salah satunya adalah Supriyanto, warga Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Ia masih mencari kepastian nasib kakak iparnya, Wasyanto (26). Wasyanto bekerja sebagai pemberi makan ternak ayam petelur di Ngancar, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DIY. Ini adalah lokasi yang masuk zona bahaya 20 kilometer dari puncak Merapi. Sejak letusan dahsyat kedua Merapi pada 5 November lalu yang menewaskan 93 warga Cangkringan, nasib Wasyanto belum diketahui. (kd)

www.vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
free web site traffic and promotion