SBY Hanya Dua Hari Berkantor di Yogya
Meletusnya Gunung Merapi membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa harus berkantor di Yogyakarta untuk memantau setiap kejadian. SBY berangkat pada Jumat 5 November 2010 petang dan akan kembali ke Jakarta Senin 8 November 2010.
"Besok pagi kembali ke Jakarta," kata Menko Polhukam Djoko Suyanto saat mendampingi Presiden SBY di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu 7 November 2010.
SBY bertolak menuju lokasi Merapi untuk keduakalinya saat dini hari paginya mendapat laporan ada letusan dahsyat kedua di Merapi. Pada 5 November petang SBY menuju Semarang. Rencananya dari Semarang, SBY akan melalui jalan darat menuju Yogyakarta. Karena situasi dipenuhi abu vulkanik, maka rombongan diputuskan untuk bermalam di Sekolah Akademi Militer di Magelang.
Esoknya, Sabtu 6 November 2010, Yudhoyono dan rombongan menuju Yogyakarta. Namun tebalnya abu vulkanik yang masih memenuhi jalan di Muntilan, ia harus berputar melalui jalur Purworejo. Situasi itu dijadikan SBY dan menteri meninjau langsung abu vulkanik Merapi yang mencapai hingga Purworejo.
Pada Sabtu siang, SBY mulai berkantor di Yogyakarta. Ketika turun untuk bergegas ke Istana Gedung Agung Yogyakarta, SBY hanya beristirahat sebentar, kemudian meminta pemaparan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan sejumlah menteri, seperti menteri Kesra, Menko Perekonomian, Menko Polhukam, Menteri ESDM, Menteri Pertanian. Pemaparan juga dihadiri Gubernur DIY beserta Panglima TNI dan Kapolri.
Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha mengatakan presiden berkantor di Yogyakarta agar fokus pada penanganan Gunung Merapi. Namun beberapa isu penting lain tetap diperhatikan oleh Presiden.
Usai mengunjungi lokasi pengungsi di Maguwoharjo, SBY akan lanjut ke lokasi pengungsi lainnya. "Rencananya (petang ini) Presiden akan menuju pengungsian di Boyolali," kata Djoko. Senin 8 November 2010, SBY akan kembali ke Jakarta. SBY berkantor dua hari di Yogya khusus untuk memantau perkembangan Merapi.
Sementara, Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono mengatakan, alasan presiden berkantor di Yogyakarta ingin meninjau langsung penanganan situasi tanggap darurat di Yogyakarta terkait bencana meletusnya Gunung Merapi. (hs)
www.vivanews.com
"Besok pagi kembali ke Jakarta," kata Menko Polhukam Djoko Suyanto saat mendampingi Presiden SBY di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu 7 November 2010.
SBY bertolak menuju lokasi Merapi untuk keduakalinya saat dini hari paginya mendapat laporan ada letusan dahsyat kedua di Merapi. Pada 5 November petang SBY menuju Semarang. Rencananya dari Semarang, SBY akan melalui jalan darat menuju Yogyakarta. Karena situasi dipenuhi abu vulkanik, maka rombongan diputuskan untuk bermalam di Sekolah Akademi Militer di Magelang.
Esoknya, Sabtu 6 November 2010, Yudhoyono dan rombongan menuju Yogyakarta. Namun tebalnya abu vulkanik yang masih memenuhi jalan di Muntilan, ia harus berputar melalui jalur Purworejo. Situasi itu dijadikan SBY dan menteri meninjau langsung abu vulkanik Merapi yang mencapai hingga Purworejo.
Pada Sabtu siang, SBY mulai berkantor di Yogyakarta. Ketika turun untuk bergegas ke Istana Gedung Agung Yogyakarta, SBY hanya beristirahat sebentar, kemudian meminta pemaparan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan sejumlah menteri, seperti menteri Kesra, Menko Perekonomian, Menko Polhukam, Menteri ESDM, Menteri Pertanian. Pemaparan juga dihadiri Gubernur DIY beserta Panglima TNI dan Kapolri.
Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha mengatakan presiden berkantor di Yogyakarta agar fokus pada penanganan Gunung Merapi. Namun beberapa isu penting lain tetap diperhatikan oleh Presiden.
Usai mengunjungi lokasi pengungsi di Maguwoharjo, SBY akan lanjut ke lokasi pengungsi lainnya. "Rencananya (petang ini) Presiden akan menuju pengungsian di Boyolali," kata Djoko. Senin 8 November 2010, SBY akan kembali ke Jakarta. SBY berkantor dua hari di Yogya khusus untuk memantau perkembangan Merapi.
Sementara, Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono mengatakan, alasan presiden berkantor di Yogyakarta ingin meninjau langsung penanganan situasi tanggap darurat di Yogyakarta terkait bencana meletusnya Gunung Merapi. (hs)
www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL