Jasad Relawan Dikenali dari Gigi
Dua jasad relawan yang ditemukan tewas di Glagahardjo, berhasil diidentifikasi. Keduanya anggota Tim Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Jupriyanto dan Aries Widyatmoko, relawan dari warga setempat.
Keduanya berhasil diidentifikasi setelah keluarga memeriksa langsung fisik korban di Ruang Forensik RS Sardjito, Yogyakarta, Senin 8 November 2010.
Namun sayangnya, kedua korban belum bisa diambil keluarga karena masalah administrasi. Ibu korban Aries Widyatmoko, Sri Rahayu, sangat yakin salah satu jasad itu adalah anaknya.
"Cirinya, kedua gigi di bagian depan cukup besar. Karena untuk tanda luka di bagian kaki kanan tidak bisa dikenali lagi. Mengingat, kaki kanannya hanya tinggal tulang dan badannya sudah hangus," kata Sri Rahayu yang juga anggota Tagana ini.
Sri menyesalkan pihak rumah sakit yang belum mengizinkan mengambil jenazah. Alasan rumah sakit, masih perlu data pembanding untuk melakukan verifikasi. Seperti misalnya foto anak keluarga atau keterangan administrasi dari kelurahan.
"Tolong, saya sudah susah jangan disusahkan lagi," kata dia berderai air mata. Sri dengan memohon meminta bila diperbolehkan, malam ini juga Aries akan dikuburkan di Telogowono, Tegal Tirto, Sleman. "Kami sudah sediakan liang lahatnya."
Nasib serupa dialami jenazah Jupriyanto. Adik korban Jupriyanto, Ade, dirinya harus menunggu izin untuk mengambil jenazah sang kakak yang juga warga Banjarsari, Cangkringan, Sleman. (umi)
www.vivanews.com
Keduanya berhasil diidentifikasi setelah keluarga memeriksa langsung fisik korban di Ruang Forensik RS Sardjito, Yogyakarta, Senin 8 November 2010.
Namun sayangnya, kedua korban belum bisa diambil keluarga karena masalah administrasi. Ibu korban Aries Widyatmoko, Sri Rahayu, sangat yakin salah satu jasad itu adalah anaknya.
"Cirinya, kedua gigi di bagian depan cukup besar. Karena untuk tanda luka di bagian kaki kanan tidak bisa dikenali lagi. Mengingat, kaki kanannya hanya tinggal tulang dan badannya sudah hangus," kata Sri Rahayu yang juga anggota Tagana ini.
Sri menyesalkan pihak rumah sakit yang belum mengizinkan mengambil jenazah. Alasan rumah sakit, masih perlu data pembanding untuk melakukan verifikasi. Seperti misalnya foto anak keluarga atau keterangan administrasi dari kelurahan.
"Tolong, saya sudah susah jangan disusahkan lagi," kata dia berderai air mata. Sri dengan memohon meminta bila diperbolehkan, malam ini juga Aries akan dikuburkan di Telogowono, Tegal Tirto, Sleman. "Kami sudah sediakan liang lahatnya."
Nasib serupa dialami jenazah Jupriyanto. Adik korban Jupriyanto, Ade, dirinya harus menunggu izin untuk mengambil jenazah sang kakak yang juga warga Banjarsari, Cangkringan, Sleman. (umi)
www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL