GKR Hemas: Jangan Sampai Ada Bencana Kedua
Istri Gubernur DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mengingatkan agar pelayanan terhadap pengungsi diperhatikan. Jangan sampai pengungsi dibeda-bedakan dari sisi manapun.
"Para pengungsi sudah mengalami bencana. Mereka sudah menderita. Jangan sampai mereka menderita mendapat bencana kedua," kata GKR Hemas di sela-sela pengungsi di Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kuloprogo, DIY, Senin, 8 November 2010.
Hemas menegaskan, masyarakat setempat harus bisa menerima semua pengungsi. Jangan sampai ada tindakan diskriminatif yang dialami pengungsi.
"Jadi saya mohon masyarakat untuk menerima mereka tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Dan ini pelajaran bahwa bencana ini akan menyatukan kita," kata Hemas yang juga anggota DPD dari DIY ini.
Hemas menegaskan para pengungsi akibat letusan Gunung Merapi ini sudah 'lintas provinsi'. Terutama provinsi DIY dan Jawa Tengah. Maka itu, jangan sampai ada perbedaan perlakuan yang diterima para pengungsi dari manapun asalnya.
"Tidak saja lintas kabupaten-kota di DIY, namun ada warga dari Kabupaten Magelang yang juga mengungsi ke Kulonprogo," kata dia lagi.
Kedatangan dari pengungsi itu kata Hemas tidak saja dari wilayah Sleman namun juga dari berbagai daerah yang masuk wilayah Kabupaten Magelang Jawa Tengah seperti dari kecamatan Srumbung, Ngluwar, Salam. "Ini jelas bahwa mereka adalah warga dari Jawa Tengah, sedangkan BNPB menyatakan tidak ada pengungsi Merapi yang lintas provinsi," tandasnya.
Lebih lanjut Hemas menyatakan kepada para pengungsi yang telah tinggal baik di rumah penduduk atau tempat-tempat yang telah disediakan oleh pemerintah setempat agar tidak berpindah-pindah. "Hal itu untuk mempermudah pendataan dan koordinasi dalam mengkoordinir soal pengungsian," tukas Hemas.
Pengungsian akibat bencana merap sendiri yang telah masuk ke wilayah Kabupaten Kulonprogo diperkirakan mencapai 5.763 jiwa. Dan jumlah itu akan terus bertambah karena dusun-dusun yang terkena dampak erupsi Merapi belum semuanya mengungsi.
Laporan: Juna Sanbawa l DIY, umi
www.vivanews.com
"Para pengungsi sudah mengalami bencana. Mereka sudah menderita. Jangan sampai mereka menderita mendapat bencana kedua," kata GKR Hemas di sela-sela pengungsi di Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kuloprogo, DIY, Senin, 8 November 2010.
Hemas menegaskan, masyarakat setempat harus bisa menerima semua pengungsi. Jangan sampai ada tindakan diskriminatif yang dialami pengungsi.
"Jadi saya mohon masyarakat untuk menerima mereka tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Dan ini pelajaran bahwa bencana ini akan menyatukan kita," kata Hemas yang juga anggota DPD dari DIY ini.
Hemas menegaskan para pengungsi akibat letusan Gunung Merapi ini sudah 'lintas provinsi'. Terutama provinsi DIY dan Jawa Tengah. Maka itu, jangan sampai ada perbedaan perlakuan yang diterima para pengungsi dari manapun asalnya.
"Tidak saja lintas kabupaten-kota di DIY, namun ada warga dari Kabupaten Magelang yang juga mengungsi ke Kulonprogo," kata dia lagi.
Kedatangan dari pengungsi itu kata Hemas tidak saja dari wilayah Sleman namun juga dari berbagai daerah yang masuk wilayah Kabupaten Magelang Jawa Tengah seperti dari kecamatan Srumbung, Ngluwar, Salam. "Ini jelas bahwa mereka adalah warga dari Jawa Tengah, sedangkan BNPB menyatakan tidak ada pengungsi Merapi yang lintas provinsi," tandasnya.
Lebih lanjut Hemas menyatakan kepada para pengungsi yang telah tinggal baik di rumah penduduk atau tempat-tempat yang telah disediakan oleh pemerintah setempat agar tidak berpindah-pindah. "Hal itu untuk mempermudah pendataan dan koordinasi dalam mengkoordinir soal pengungsian," tukas Hemas.
Pengungsian akibat bencana merap sendiri yang telah masuk ke wilayah Kabupaten Kulonprogo diperkirakan mencapai 5.763 jiwa. Dan jumlah itu akan terus bertambah karena dusun-dusun yang terkena dampak erupsi Merapi belum semuanya mengungsi.
Laporan: Juna Sanbawa l DIY, umi
www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL