Wahai Anda, masih punya malukah?

Sebuah foto penggabungan yang awalnya diunggah di jejaring sosial Path kini juga muncul di Google+. Foto tersebut memang terkesan simple, namun apabila diteliti ada pesan moral yang dibawanya.

Ada dua foto yang sengaja diunggah ke internet oleh seorang pengguna Path dan disebarkan lagi di Google+. Foto tersebut memang terkesan simple, namun apabila melihatnya lagi, semua orang pasti akan tersenyum sekaligus kecewa dan bahkan mungkin akan melontarkan kritikan atas timpangnya status jabatan yang ditampilkan foto tersebut.

Dalam foto itu menampilkan gambar seorang anggota dewan yang nampak sedang tertidur dan satu lagi sedang berkomunikasi menggunakan pesawat selulernya. Foto tersebut diimbuhi sebuah tulisan Rp 46 juta sekian setiap bulan. Nominal yang dimaksud kemungkinan adalah kisaran gaji yang diterima mereka setiap bulannya.

Di bawah foto para pejabat tersebut menampilkan satu foto lagi yang menunjukkan seorang guru sekolah dasar sedang berdiri di dalam kelas dengan background para anak didik di sebuah ruangan yang ala kadarnya. Seperti halnya foto di atasnya, ada imbuhan Rp 50 ribu per bulan.


Keanehan yang benar-benar nyata

Mengesampingkan berapa gaji yang diterima keduanya, karena juga terlalu ambigu untuk mengatakan bahwa guru mendapatkan gaji sekecil itu dalam sebulan. Seperti yang banyak diketahui, sekarang ini sudah banyak guru yang mendapatkan gaji di atas satu juta setiap bulannya. Kecuali untuk para pekerja dan guru honorer tentunya.

Dari dua foto tersebut, terlihat betapa kesenjangan yang ada memang benar-benar nampak. Serta, ketidakadilan pendapatan dilihat dari apa dan bagaimana yang mereka kerjakan.

Menjadi sangat ironis melihat dua foto tersebut. Di satu sisi, seseorang dengan jabatan tinggi hanya akan melewatkan sebuah rapat dengan tidur, bermain game di perangkat mobil bahkan menonton video porno dan mendapatkan gaji yang cukup wah dalam sebulan.

Sedangkan di sisi lain, tidak sedikit orang yang bekerja mati-matian bahkan harus melalui medan yang berat untuk mencapai tempat kerjanya atau juga berhadapan dengan penyakit seperti para tukang sampah hanya untuk mendapatkan gaji yang jauh di bawah pendapatan 'para tukang santai' di parlemen.

Memang tidak semua orang yang duduk di parlemen memiliki kelakuan semacam itu, banyak orang yang benar-benar memperjuangkan nasib rakyat dan bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan rakyat terhadap mereka. Namun, tidak sedikit pula yang berperilaku seperti ditunjukkan gambar tersebut.

So, penilaian tetap ada di tangan Anda, para pembaca. Apa yang terlintas dalam benak dan pikiran Anda setelah melihat 2 foto keanehan namun nyata di atas?


[das]

1 komentar:

  1. bubarin aja DPR! mereka bukan wakil rakyat.mereka perampok rakyat!!!

    BalasHapus

Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
free web site traffic and promotion