Awas, Lahar Merapi!

Belum ada tanda-tanda Merapi akan kembali normal. Gunung berapi ini masih mengancam kehidupan, bukan hanya dari awan panas yang disemburkannya, tapi juga dari lahar yang dialirkannya.

"Awas lahar, awas lahar! Endapan material hasil erupsi di sepanjang alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi semakin besar," Staf Khusus Presiden Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief memperingatkan, sebagaimana tertera dalam pesannya yang diterima VIVAnews.com, Senin 8 November 2010.

Ditambahkan Andi, endapan hasil erupsi berpotensi menjadi lahar, apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi. "Berdasarkan laporan yang diterima BPPTK (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian) telah terjadi aliran lahar di Kali Apu, Kali Trising, Kali Senowo, Kali Lamat, dan Kali Putih pada pukul 11.00 - 12.00 WIB," tambah Andi.

Sementara itu, untuk awan panas justru terjadi penurunan. "Alhamdulillah, ada penurunan awan panas yang tak beruntun lagi," Andi menjelaskan.

Meski demikian, ia meminta warga tetap waspada dan menjauh dari wilayah di radius 20 kilometer dari puncak.

Diungkapkan Andi, berdasarkan data Merapi per Senin ini, 8 November 2010, pukul 12.00, telah terjadi gempa vulkanik 9 kali, gempa tremor beruntun, dan gempa guguran beruntun. "Dan awan panas dua kali, yakni pukul. 06.00 - 12.00."

Sementara itu, berdasarkan pengamatan visual dari pos pengamatan darurat Ketep, petugas melaporkan masih sering terdengar suara gemuruh dengan intensitas sedang sampai kuat.

Sesekali, suara guguran terdengar namun tidak teramati langsung karena tertutup kabut. Kepulan awan panas di Kali Gendol juga sesekali terlihat. Angin bertiup cenderung ke arah Barat.

Pada pukul 10:53 WIB terjadi hujan abu tipis. Hujan terjadi di puncak sekitar pukul 11:00 WIB menyebabkan aliran lahar di Kali Senowo, Kali Apu, Kali Lamat, dan Kali Trising. Sementara itu di Ketep terjadi gerimis sampai dengan pukul 11:52 WIB.

Sementara itu, pengamat di sektor Timur (Klaten) melaporkan suara gemuruh terdengar keras dari Deles. "Beberapa kali kepulan awan panas teramati ke arah Barat Daya dengan kecepatan yang cukup tinggi dengan jarak luncur maksimum 4 km," Andi menambahkan. (adi)

www.vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
free web site traffic and promotion