Warga Pinggiran Pantai Mentawai Direlokasi ke Taikako
Warga dusun-dusun terparah di Mentawai yang terkena dampak gempa dan tsunami akan segera direlokasi. Hal ini dikatakan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, sore kemarin. Menurutnya mengingat desa-desa terparah yang terkena tsunami ini memang tak layak lagi dijadikan pemukiman.
“Kita akan merelokasi semua warga dusun-dusun Mentawai yang terkena sapuan tsunami 25 oktober lalu. Kita akan merelokasi mereka ke desa Taikako yang merupakan bekas pemukiman warga trans dari Jawa,” paparnya.
Di desa Taikako tersebut bisa menampung sekitar lebih kurang 600 kepala keluarga. Soal status tanah ulayat daerah ini akan dibicarakan dengan Bupati Mentawai . “Menurut bupati pemukiman trans ini sudah ditinggal pergi penduduknya sejak lama. Jadi untuk status tanah ulayat ini sudah tidak ada masalah lagi,” paparnya.
Diharapkan dengan direlokasinya warga di beberapa dusun ini pada satu tempat bisa mendorong kemajuan di Kepulauan Mentawai. Selama ini yang menjadi penghambat berkembangnya dusun-dusun di Mentawai karena terlalu berpencarnya penduduk.
“Kebanyakkan desa-desa di Mentawai hanya berpenduduk rata-rata 30 KK. Karena terlalu sedikitnya jumlah penduduk ini, membuat pemerintah serba salah dalam membangun. Jika dibangun prasarana seperti jaringan telpon, akses transportasi, yang bagus atau prasarana lainya takut mubazir. Namun jika tidak dibangun ya seperti ini jadinya, desa tersebut tak kunjung berkembang dan saat terjadi bencana semuanya menjadi rumit dan banyak memakan korban,” jelas Irwan. (*)
www.padang-today.com
“Kita akan merelokasi semua warga dusun-dusun Mentawai yang terkena sapuan tsunami 25 oktober lalu. Kita akan merelokasi mereka ke desa Taikako yang merupakan bekas pemukiman warga trans dari Jawa,” paparnya.
Di desa Taikako tersebut bisa menampung sekitar lebih kurang 600 kepala keluarga. Soal status tanah ulayat daerah ini akan dibicarakan dengan Bupati Mentawai . “Menurut bupati pemukiman trans ini sudah ditinggal pergi penduduknya sejak lama. Jadi untuk status tanah ulayat ini sudah tidak ada masalah lagi,” paparnya.
Diharapkan dengan direlokasinya warga di beberapa dusun ini pada satu tempat bisa mendorong kemajuan di Kepulauan Mentawai. Selama ini yang menjadi penghambat berkembangnya dusun-dusun di Mentawai karena terlalu berpencarnya penduduk.
“Kebanyakkan desa-desa di Mentawai hanya berpenduduk rata-rata 30 KK. Karena terlalu sedikitnya jumlah penduduk ini, membuat pemerintah serba salah dalam membangun. Jika dibangun prasarana seperti jaringan telpon, akses transportasi, yang bagus atau prasarana lainya takut mubazir. Namun jika tidak dibangun ya seperti ini jadinya, desa tersebut tak kunjung berkembang dan saat terjadi bencana semuanya menjadi rumit dan banyak memakan korban,” jelas Irwan. (*)
www.padang-today.com
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL