Sudah 78 Jam Erupsi Merapi Belum Berhenti

Letusan Gunung Merapi hingga detik ini masih berlanjut. Setelah mengeluarkan letusan terhebat pada 5 November dini hari, kini gunung teraktif itu tak henti-hentinya memuntahkan awan panas.

Sejak Rabu malam lalu hingga pukul 22.00 WIB Sabtu 6 November 2010, erupsi Merapi terhitung sudah 78 jam tiada henti.

"Aktivitas Merapi masih aktif. Sampai saat ini, masih meletus terus, belum berhenti," kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, pada VIVAnews, Sabtu 6 November 2010 pukul 20.30 WIB

Tremor, guguran lava dan awan panas masih menyembur dari Merapi. Badan Vulkanologi masih menuliskan kata berentetan untuk tiga kondisi ini.

Namun, meski aktivitas Merapi belum reda, tim SAR dan sejumlah relawan tetap melanjutkan proses pencarian korban dan evakuasi. Sayangnya, kondisi cuaca di sekitar lokasi terjadinya bencana kurang bersahabat.

"Di sini masih hujan terus. Tapi, kondisi di lapangan sejauh ini aman terkendali," ujar Surono.

Sampai pukul 21:.0 WIB, Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana melaporkan korban tewas mencapai 145 orang.

"Update data korban sampai saat ini pukul 21.00, tambahan korban meninggal 1 org (diforensik RS sarjito) jd total korban meninggal secara total 145 orang dengan rincian DIY 128 orang (termasuk erupsi tanggal 26 Oktober) dan Jateng 17 orang. (Data RSUD DR SARJITO)," tulis Andi melalui akun Twitter.

Hingga Sabtu malam kolom material vulkanik mencapai kisaran lima kilometer dari puncak. Sedang awan panas meluncur pada jarak sekitar dua kilometer ke semua arah.

"Letusan Merapi saat ini termasuk uninterupted (terus menerus). Fluktuasi letusan tinggi dengan status Awas dengan KRB III 20 kilometer," ujar R Sukhyar, Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM,di kantor BPPTK, Yogyakarta. Area KRB III harus bebas dari penduduk.

Sifat dan letusan Merapi kali ini, menurut R Sukhyar, berbeda dan lebih besar dibanding letusan tahun 1997, 2001 maupun 2006. "Berdasarkan rekaman aktivitas Merapi selama ini, letusan kali ini hampir menyamai letusan tahun 1872," ujar R Sukhyar. (umi)

www.vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
free web site traffic and promotion