SLEMAN - Masih ingat dengan Ponimin? Yah, laki-laki paruh baya ini mendadak kesohor. Ihwalnya, dia bersama istri dan anak-anaknya selamat dari semburan awan panas alias wedhus gembel Merapi.

Ponimin juga digadang-gadang bakal mengantikan juru kunci Mbah Maridjan yang meninggal di rumahnya lantaran tersengat wedhus gembel. Beberapa waktu lalu, Ponimin dan istrinya Hj Yati yang mengalami peristiwa aneh, yaitu didatangi mahluk gaib dan memintanya segera mengungsi. Ponimin juga menyebutkan Merapi akan meletus kembali.

Memang ada benarnya, intensitas Merapi sejak 3 November terus naik. Bahkan pada letusan dahsyat dini hari tadi sudah menewaskan 73 orang dan ratusan lainnya luka bakar.

Bagaimana Ponimin melihat amukan Merapi? Menurut warga Kaliadem, Cangkringan, Sleman ini, Gunung Merapi memuntahkan isi perutnya atas kehendak Yang Maha Kuasa. "Itu kuasa Allah, semuanya terserah Allah," katanya saat berbincang dengan okezone, Jumat (5/11/2010).

Bencana alam yang telah menewaskan puluhan orang ini, kata Ponimin, boleh jadi hukuman bagi mereka yang tidak beriman. "Karena banyak yang tidak beriman, Merapi ngamuk," ucapnya. Disinggung apakah sempat mendapat petunjuk soal Merapi seperti pengalaman gaib sebelumnya, Ponimin berujar, "Untuk apa, dan untuk bela siapa."

Menurut dia, tidak ada guna bagi dirinya membeberkan apa-apa yang diketahuinya. Sebab, tidak bakalan ada orang yang percaya pada omongan dirinya dan istrinya. "Tidak ada yang mau dengar, tidak ada yang percaya sama orang kecil. Ya sudahlah, untuk apa lagi," ucapnya.

Ditanya kapan Merapi berhenti meletus, Ponimin mengaku tidak ada orang yang bisa memastikannya. "Saya nggak tahu, hanya Allah," jelasnya. Apakah Merapi berhenti meletus jika sudah ada juru kunci baru penggganti Mbah Maridjan? Ponimin hanya berucap singkat,"Wallahualam."(ram)

http://news.okezone.com