Ibu Negara Ani Yudhoyono ikut memberikan pengertian kepada pengungsi agar bersabar berada di pengungsian, dan tidak kembali ke rumah ketika Merapi aktif bergejolak. Ia juga memberikan penjelasan ke anak-anak mengenai awan panas, atau yang biasa disebut warga di sekitar Merapi sebagai wedhus gembel.

Ani Yudhoyono mendatangi pos pengungsian di Stadion Maguwoharjo-Sleman pada Minggu 7 November 2010 pukul 10.30 WIB. Ia memasuki ruang ibu dan anak, dan mendatangi beberapa anak kecil dan ibunya. Ani ikut memberikan pengertian kepada pengungsi agar tidak nekat ke atas, atau kembali ke rumah mereka.

"Saya berharap ibu-ibu juga bisa bersabar. Kalau dikatakan jangan naik oleh petugas ya jangan naik. Karena ini musibah kita hanya bisa menghindari, jadi saat ini para pengungsi juga bisa bersabar," kata Ani kepada pengungsi di GOR Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta.

Tak hanya kepada ibu-ibu, Ani juga memberikan pengertian kepada anak-anak. Sambil bercerita ia menjelaskan bahaya saat Gunung Merapi jika meletus. "Siapa yang tahu letusan Gunung Merapi seperti apa?" tanya Ani kepada anak-anak.

Ani Yudhoyono juga menjelaskan awan panas. Sambil bercanda, ia mendongeng kepada anak-anak. "Siapa yang enggak tahu wedhus gembel atau awan panas? Awan panas itu bentuknya seperti domba, keriting, tapi nggak kayak rambut Bu Ani kan?" ujarnya dan disambut dengan tawa dari anak-anak.

Dalam kesempatan itu, Ani juga menyerahkan bantuan mobil pintar untuk para pengungsi agar dapat bermain dan membaca.

Menurut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, jumlah pengungsi di wilayahnya mencapai 40 orang. GOR Maguwoharjo merupakan posko utama pengungsian.

Sejauh ini 88 orang tercatat tewas pasca-erpusi hebat gunung di perbatasan Yogyakarta- Jawa Tengah ini, 5 November lalu. Puluhan lainnya dirawat di Rumah Sakit Sardjito.

www.vivanews.com