Jejak Pernikahan Dini Di Silaut

Menurut Anda,Berapakah usia minimal seseorang untuk menikah ?? saya sangat yakin bagi anda para kaum pria akan menjawab " ya..setidaknya umur 25 tahunanlah,sudah mapan dan bisa menghidupi keluarga" atau bagi anda yang Wanita mengatakan " 21 tahunan deh...".


Kita semua tau,menikah bukanlah suatu hal sepele dan tidak bisa dibawa main-main.karena pernikahan merupakan sunah yang didasari oleh agama.anda bermain-main dengan pernikahan sama saja anda bermain-main dengan agama.


Nah disini saya tidak akan membahas tentang pernikahan dari sisi agama secara mendalam tetapi saya ingin membawa anda kedalam suatu masa dan tempat yang tidak lain adalah silaut,yaitu daerah transmigran yang sudah saya muat pada posting saya sebelumnya.dimana pada saat itu angka 25 tahun ataupun 21 tahun tidak masuk dalam perhitungan usia menikah seseorang.Nah loh...lalu ??? jangan berfikir saya akan mengatakan angka-angka tersebut berubah menjadi angka ,50,60,70 "ha..ha..ha..." anda bayangkan saja sendiri bila menikah pada usia-usia tersebut,Perjaka tua vs Perawan tua ?? Ibarat makanan sudah kadaluwarsa (ups,sorry kalo da yg tersinggung,peace aja ya !!)


okelah,bila semua angka-angka tersebut bukan yang saya maksud anda pasti bertanya-tanya terus selama saya masih bertele-tele tetapi sekarang saya akan memberi tahukan kepada anda bahwa angka-angka tersebut adalah 13,15,tentu anda tau maksud saya,bahwa pada suatu masa tersebut,di silaut pernikahan mulai diperhitungkan setiap seseorang telah mencapai umur 13,15 tahun.bila kita lihat pada masa sekarang,seseorang yang berumur demikian tentunya yang kita temukan adalah seorang remaja yang baru saja menginjak masa pubertas dan tengah senang-senangnya bersekolah,ataupun baru saja lulus dari bangku menengah pertama.


Bukan karena cara mendidik yang salah ataupun ada undang-undang yang mengaturnya *lebay*.akan tetapi semua itu dilakukan semata-mata karena faktor ekonomi masyarakat silaut yang pada masa tersebut (10-30 Tahun silam) yang memang belum sebaik sekarang,sehingga bagi para orang tua,demi mengurangi beban keluarga anak-anak mereka harus dinikahkan secepatnya.ironis memang tetapi apalah daya,meskipun kesannya pendidikan seperti diabaikan tetapi tidak ada jalan lain.


meski menikah pada usia yang sangat muda tetapi kaum pria (suami) memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi,mereka rela berkuli,bertani untuk menghidupi keluarga barunya dan memang semua itu sudah membuahkan hasil yang dapat kita lihat dari perekonomian masyarakat silaut yang sekarang.


seiring berjalannya waktu dan taraf hidup yang semakin baik kebiasaan menikah muda tersebut semakin memudar karena masyarakat silaut tidak ingin anak cucu mereka mengalami nasib yang sama dengan mereka dulu maka mulailah dari yang dulu tamat SD atau SMP langsung menikah,berubah menjadi setelah tamat SMA dan semakin hari masyarakatpun semakin mengerti betapa pentingnya sebuah pendidikan,tak ayal bila saat sekarang sudah banyak putra-putri silaut yang duduk manis dibangku perguruan tinggi dikota-kota besar,bahkan tidak sedikit mereka yang sudah sukses diperantauan.


perlu anda ketahui juga walaupun kebiasaan tersebut sudah memudar bukan berarti menghilang karena sampai detik ini masih ada mereka yang baru tamat SMP atau SMA langsung menikah tetapi itu bukan karena masalah ekonomi seperti kebiasaan 10 atau 30 tahun yang lalu,melainkan pengaruh pergaulan yang kadang melampaui batas.


seiring berkembangnya teknologi segala sesuatu yang baik ataupun buruk menjamur dengan cepat dan mudah sehingga bagi mereka yang mampu mengendalikan diri hal itu bukan jadi masalah tetapi bagi yang tidak mampu mengendalikan diri ya tentunya akan terpengaruh pada hal-hal yang negatif tersebut,menikah bukan lagi didasari ikrar untuk membangun rumah tangga yang sakina,mawada,warohma,melainkan hanya didasari nafsu dan birahi semata akibatnya anda tau sendiri karena ini memang bukan hal baru,secara realita hal hal demikian sudah menjadi masalah global dan bukan disilaut saja.


meski seburuk itu anda jangan sampai salah kaprah karena juga tidak semua masyarakat silaut yang begitu melainkan hanya segelintir orang saja dan bukan mayoritas.sekarang ini yang menjadi harapan tentunya silaut dapat menjadi lebih baik dan terus melangkah maju untuk kedepannya baik dari segi pendidikan,ekonomi,budaya dan melahirkan sosok-sosok putra putri yang membawa perubahan,cerdas,taat,dan bermoral.semoga !

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
free web site traffic and promotion