Stok Beras Pengungsi Merapi Kritis

Stok pangan beras milik pemerintah Kabupaten Bantul untuk para pengungsi korban Gunung Merapi terancam kritis. Kekurangan beras diperkirakan akan terjadi pekan depan.

Saat ini stok beras sudah dibagikan kepada lebih dari 10.000 pengungsi yang tersebar di berbagai dusun dari 75 desa dan 17 kecamatan. Tetapi, beras-beras itu hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan hingga 4 hari kedepan. Untuk minggu depan, stok beras untuk pengungsi praktis tidak ada lagi.

"Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan beras pada hari berikutnya pemerintah Bantul hanya mengandalkan swadaya dari masyarakat dan para donator," kata Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bantul, DIY, Fahrudin, yang membidangi masalah bencana alam, Rabu 10 November 2010.

Menurut Fahrudin, stok beras yang ada di Dinas Sosial saat ini sudah didistribusikan ke seluruh kecamatan yang menjadi pusat-pusat pengungsian. Tidak hanya beras, pemkab juga membagikan kebutuhan lainnya seperti mie instant dan kecap.

"Kami sengaja menyediakan kebutuhan pangan pengungsi dalam bentuk masih mentah. Sehingga nantinya para pengungsi dapat terlibat dalam pembuatan makanan untuk kebutuhan mereka," kata dia.

Lebih lanjut Fahrudin menyatakan, untuk data sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Bantul mencapai 9.972 jiwa. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah. Penambahan pengungsi juga dikhawatirkan akan semakin menambah kekurangan beras di pengungsian.

"Jumlah ini pasti akan bertambah, bahkan kami memperkirakan jika semua data masuk akan lebih dari 15 ribu pengungsi yang tinggal di Bantul. Pengungsi ini tidak saja dari Kabupaten Sleman, namun juga dari Kabupaten Magelang dan Kabupaten Klaten serta Boyolali," tandasnya.

Hal senada disampaikan Camat Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY, Sigit Widodo. Menurut Sigit, kebutuhan pengungsi untuk satu pekan masih mencukupi. Namun demikian kebutuhan yang saat ini mendsak harus dipenuhi adalah pakaian dalam untuk wanita, pembalut, pakaian bayi atau balita, susu untuk bayi. "Kebutuhan yang mendasar dan harus dipenuhi adalah pakaian dalam wanita dan susu untuk para balita," kata dia.

Bupati Bantul, Sri Suryawidati menyatakan anggaran APBD untuk para pengungsi korban gunung Merapi terbatas. Pemkab Bantul banyak berharap dari swadaya masyarakat dalam membantu para korban gunung merapi termasuk uluran tangan dari para donator.

"Kami juga mencanangkan gerakan seribu untuk pelajar dan korpri yang diharapkan dapat membantu para pengungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup meraka selama dalam masa pengungsian," kata dia.

Laporan: Juna Sunbawa l DIY

www.vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
free web site traffic and promotion