Maskapai Asing Masih Lihat Situasi Merapi
Sejumlah maskapai penerbangan asing telah menunda penerbangan antara Singapura dan Jakarta. Alasannya adalah karena menghindari risiko yang ditimbulkan dari debu vulkanik akibat letusan gunung Merapi.
Gunung Merapi, salah satu gunung api paling aktif di seluruh dunia, meletus sejak 26 Oktober lalu, dan telah memakan korban hingga 130 orang.
Gunung yang terletak di Jawa Tengah tersebut juga aktif memproduksi awan debu tebal dan gas super panas pada letusan terbesarnya di abad ini. Untuk itu, sejumlah perwakilan maskapai penerbangan menyatakan, debu tersebut membahayakan penerbangan dan bisa merusak pesawat.
Seperti dikutip dari RadioNZ, 7 November 2010, sejumlah maskapai yang membatalkan penerbangannya antara lain adalah Singapore Airlines, Japan Airlines, Malaysia Airlines, Lufthansa, Cathay Pacific, Turkish Airlines, AirAsia, dan Tiger.
Letusan Merapi juga memaksa penutupan bandara internasional Adisucipto di Yogyakarta. Penerbangan dialihkan ke bandara Adisoemarmo, Solo.
Maskapai penerbangan lain, seperti Air New Zealand, tidak memiliki jalur penerbangan langsung ke Indonesia, dan rute penerbangan mereka ke kawasan Asia lainnya tidak terganggu.
Sejumlah penerbangan masih memantau situasi. Maskapai penerbangan Australia, Qantas, yang memiliki penerbangan ke Jakarta menyebutkan, saat ini terus melihat-lihat situasi terkait adanya penerbangan yang akan berangkat hari Minggu ini.
Sabtu kemarin tercatat 46 jadwal penerbangan dibatalkan. Kondisi ini membuat jadwal penerbangan ke luar negeri dari bandara Soekarno Hatta berantakan. Banyak penumpang yang terpaksa menjadwal ulang keberangkatannya. Sementara yang hendak bepergian dengan tiket promosi terpaksa gigit jari karena masa berlaku tiketnya tidak bisa diperpanjang dan diganti, alias hangus. (umi)
www.vivanews.com
Gunung Merapi, salah satu gunung api paling aktif di seluruh dunia, meletus sejak 26 Oktober lalu, dan telah memakan korban hingga 130 orang.
Gunung yang terletak di Jawa Tengah tersebut juga aktif memproduksi awan debu tebal dan gas super panas pada letusan terbesarnya di abad ini. Untuk itu, sejumlah perwakilan maskapai penerbangan menyatakan, debu tersebut membahayakan penerbangan dan bisa merusak pesawat.
Seperti dikutip dari RadioNZ, 7 November 2010, sejumlah maskapai yang membatalkan penerbangannya antara lain adalah Singapore Airlines, Japan Airlines, Malaysia Airlines, Lufthansa, Cathay Pacific, Turkish Airlines, AirAsia, dan Tiger.
Letusan Merapi juga memaksa penutupan bandara internasional Adisucipto di Yogyakarta. Penerbangan dialihkan ke bandara Adisoemarmo, Solo.
Maskapai penerbangan lain, seperti Air New Zealand, tidak memiliki jalur penerbangan langsung ke Indonesia, dan rute penerbangan mereka ke kawasan Asia lainnya tidak terganggu.
Sejumlah penerbangan masih memantau situasi. Maskapai penerbangan Australia, Qantas, yang memiliki penerbangan ke Jakarta menyebutkan, saat ini terus melihat-lihat situasi terkait adanya penerbangan yang akan berangkat hari Minggu ini.
Sabtu kemarin tercatat 46 jadwal penerbangan dibatalkan. Kondisi ini membuat jadwal penerbangan ke luar negeri dari bandara Soekarno Hatta berantakan. Banyak penumpang yang terpaksa menjadwal ulang keberangkatannya. Sementara yang hendak bepergian dengan tiket promosi terpaksa gigit jari karena masa berlaku tiketnya tidak bisa diperpanjang dan diganti, alias hangus. (umi)
www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL