Jembatan Borobudur Nyaris Ambrol Kena Lahar
Banjir lahar dingin di Kali Pabelan menyebabkan jembatan Srowol di jalur alternatif Borobudur terancam ambrol. Jembatan itu berlokasi di kawasan Progowati, Kecamatan Mungkid, Magelang dan merupakan terusan dari Kali Senowo.
Pondasi jembatan ini sudah menggantung, tergerus banjir lahar dingin Merapi yang terjadi Selasa 9 November malam.
“Banjir yang terjadi sejak kemarin hingga tadi malam cukup besar. Bahkan, sempat menggerus dasar sungai sekitar 4 meter. Sekarang ini kondisi dasar sungai lebih dalam, padahal kemarin itu masih normal dan belum tergerus,” kata Ketua Bendungan Margorahayu Progowati, Karyono, Rabu 10 November 2010.
Akibat penggerusan tersebut, lanjutnya, pondasi jembatan di sisi timur jadi menggantung. Sebab tanah maupun wadas yang menyangga jembatan itu ikut terbawa arus banjir. Tak hanya itu, tebing bantaran sungai di sisi kanan dan kiri pun ikut runtuh. Jadilah sungai itu kian melebar.
“Selain pondasi jembatan tergerus. Aliran irigasi yang terletak dibagian barat juga ambrol," kata salah seorang petani di Progowati, Nurohmad.
Ambrolnya irigasi ini mengancam lahan pertanian dan perikanan di empat dusun di desa Progowati. “Jumlah lahan yang mengandalkan aliran irigasi yang ambrol itu mencapai 70 hektare. Kalau sudah seperti ini kondisinya, butuh solusi baru,” katanya.
Lantaran jembatan itu terancam ambrol dan berbahaya jika melintas di situ, petugas keamanan memasang rambu larangan lewat. Larangan melintas dari arah Muntilan maupun dari arah Borobudur. Kendaraan roda empat yang akan melintas harus memutar arah melalui jalan raya Yogya-Magelang.
Laporan: Fajar Sodiq | Magelang
www.vivanews.com
Pondasi jembatan ini sudah menggantung, tergerus banjir lahar dingin Merapi yang terjadi Selasa 9 November malam.
“Banjir yang terjadi sejak kemarin hingga tadi malam cukup besar. Bahkan, sempat menggerus dasar sungai sekitar 4 meter. Sekarang ini kondisi dasar sungai lebih dalam, padahal kemarin itu masih normal dan belum tergerus,” kata Ketua Bendungan Margorahayu Progowati, Karyono, Rabu 10 November 2010.
Akibat penggerusan tersebut, lanjutnya, pondasi jembatan di sisi timur jadi menggantung. Sebab tanah maupun wadas yang menyangga jembatan itu ikut terbawa arus banjir. Tak hanya itu, tebing bantaran sungai di sisi kanan dan kiri pun ikut runtuh. Jadilah sungai itu kian melebar.
“Selain pondasi jembatan tergerus. Aliran irigasi yang terletak dibagian barat juga ambrol," kata salah seorang petani di Progowati, Nurohmad.
Ambrolnya irigasi ini mengancam lahan pertanian dan perikanan di empat dusun di desa Progowati. “Jumlah lahan yang mengandalkan aliran irigasi yang ambrol itu mencapai 70 hektare. Kalau sudah seperti ini kondisinya, butuh solusi baru,” katanya.
Lantaran jembatan itu terancam ambrol dan berbahaya jika melintas di situ, petugas keamanan memasang rambu larangan lewat. Larangan melintas dari arah Muntilan maupun dari arah Borobudur. Kendaraan roda empat yang akan melintas harus memutar arah melalui jalan raya Yogya-Magelang.
Laporan: Fajar Sodiq | Magelang
www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk umum, Beri Komentar Sebagai : Anonymous atau Name/URL