Semenjak Proyek Pembangunan Kota Terpadu Mandiri di silaut dilaksanakan,kini negeri kelapa sawit itu telah banyak perubahan yang cukup drastis.

secara fisik,dibeberapa tempat seperti lapangan hijau blok.d silaut 1 contohnya,kita tidak akan lagi melihat hamparan rerumputan hijau dan anak-anak bermain bola,namun material koral dan bebatuan telah rata menutup tempat tersebut,di salah satu sudutnya telah berdiri sebuah bangunan menyerupai monumen bertuliskan "KTM LUNANG SILAUT".disisi lain,petakan sawah dan kebun jagung yang dulu selalu tampak menghijau diseberang SMP Negeri 3 Lunang Silaut pun telah disulap menjadi alas sebuah bangunan,dikelilingi jalan yang selalu diramaikan muda mudi silaut setiap sore dan malam hari.tiada lagi Kantor KUD,dan Kantor Desa pun kini tinggal kenangan.

Di samping kanan dan kiri gedung SMP Negeri 3 yang dulu merupakan perkebunan kelapa sawit telah dibangun 2 buah jalan baru yang memanjang dari blok.c ke blok.d.belum lagi dalam beberapa waktu kedepan pasar silaut 1 juga akan segera dibongkar untuk dipindahkan ketempat yang baru,.menyenangkan sekaligus menyedihkan,sebab bagaimanapun rasa rindu terhadap sosok silaut yang dulu datang setiap kali pulang kesana.

Kantor KUD,itulah tempat bemain masa kecil dulu,halaman kantor desa,disana sering dipenuhi anak-anak bermain layang-layang.masih terngiang setiap suara canda tawa mereka semua yang kini entah dimana.saling terpisah dan terpencar mencari kehidupan masing-masing.hanya beberapa orang saja yang masih dengan mudah ditemui untuk sejenak reunian.

Dari segi kehidupan masyarakatnya,gaya hidup dan pola fikir mereka pun juga telah jauh berubah,Sosok lugu dan katrok pun perlahan telah terkikis oleh waktu.mereka mulai mengenal berbagai teknologi dan perlahan ikut merambah informasi secara modern seperti internet.muda mudinya telah mengenal facebookan seperti mereka yang diluar sana.mencari sesuatu yang mereka inginkan di dunia maya.kemudahan dalam berbagai hal mulai terasa meski belum sepenuhnya dapat memenuhi.
 
Dunia pendidikan terasa semakin berwarna,tradisi menikah muda hanya tinggal 1 berbanding 10,sebuah gedung Sekolah menengah atas (SMA) yang dulu hanya sebuah mimpi,kini telah ikut mendukung semangat belajar puta-putri silaut,tidak ada lagi alasan untuk tidak melanjutkan bagi generasi penerus.
 
Hingga detik ini,perubahan itu masih terus berjalan,hingga mungkin dalam hitungan tahun kedepan silaut benar-benar telah menjelma meninggalkan keterpurukannya.itulah yang sangat kita harapkan,namun disisi lain,sosok silaut yang dulu tidak akan pernah dapat terlupakan dan akan selalu menjadi kerinduan mendalam bagi generasi silaut yang pernah menjadi saksi saat silaut masih terdiam dalam serba keterbatasannya.namun ini lah kesempatan bagi kita untuk mengabdi kepada kampung halaman tercinta itu.